Memperbaiki Power Supply Komputer

Power Supply UnitBeberapa waktu yang lalu Listrik yang disediakan oleh PLN di tempat saya mengalami kenaikan tegangan hingga 400 Volt. Sialnya, beberapa peralatan elektronik  yang sedang aktif digunakan mengalami kerusakan. CPU yang selama ini menjadi andalan saya di kantor pun ikut-ikutan rusak alias tidak mau menyala.

Analisis pertama adalah bagian Power Supply Unit (PSU) yaitu alat yang memberikan supply tegangan ke CPU. Data teknis yang tertulis di box Power Supply adalah sebagai berikut :

  1. Total Daya max 480 W
  2. DC OUTPUT : +3.3V (26A), +5V (36A), +12V (16A), -5V(0.5A), -12V (0.8A), dan +5VSB (3A).

Hal ini tidak menutup kemungkinan  kerusakan lain yang berpotensi terjadi pada beberapa komponen atau modul pada CPU. Tetapi untuk mengetahui segala kerusakan tersebut, maka bagian PSU harus berstatus OK terlebih dahulu.

IMG-20140707-00040

Komponen yang didapati rusak

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Langkah Pertama yang saya lakukan adalah membuka PSU dan mulai memeriksa komponen yang dicurigai mengalami kerusakan. Kecurigaan pertama jatuh pada FUSE yang dapat diukur menggunakan Ohm Meter, dan ternyata FUSE nya putus.

Kemudian terlihat bahwa 2 buah  ELCO dengan kapasitas 330uF/200Volt bengkak dan hampir pecah sehingga dapat dipastikan bahwa ELCO tersebut ikut mengalami kerusakan.

Saya juga mencurigai Dioda Bridge tegangan tinggi dan mengukurnya menggunakan Ohm Meter x1. Dari 4 buah Dioda tersebut ternyata 2 diantaranya rusak. Tetapi saya memutuskan untuk mengganti ke-empat dioda tersebut.

Transistor switching dengaTransistor n tipe MJE13007  biasanya juga rusak, ternyata setelah dilakukan pengukuran transistor tersebut didapati rusak atau populer dengan istilah jebol.

 

 

 

 

Sebelum melakukan penggantian komponen, saya memastikan bahwa resistor yang berada disekitar trasistor tidak putus atau berubah nilai. Hasil yang didapati adalah seluruh resistor dalam keadaan baik.

Langkah Kedua mulai melakukan penggantian komponen. Hasil perburuan membeli komponen adalah sebagai berikut :

  1. Transistor MJE13007                        Rp. 3.500,- /pcs
  2. ELCO 330uF/200Volt                         Rp. 5.000,- /pcs
  3. Dioda tegangan tinggi 1N4007        Rp. 500 /pcs
  4. FUSE                                                     Rp. 100,-

Total belanja kurang lebih Rp. 20.000,-.

Langkah Ketiga melakukan pengujian. Sebelum menghubungkan rangkaian ke sumber tegangan listrik PLN, ada baiknya memeriksa apakah ada hubungan singkat pada output PSU dengan menggunakan Ohm Meter sebagai alat ukur. Setelah yakin tidak ada hubungan singkat, rangkaian dihubungkan ke sumber tegangan PLN dan men-jumper kabel Hijau dengan kabel hitam (ground).

Power On

 

 

 

 

 

 

Secara sederhana untuk melihat rangkaian PSU bekerja baik atau tidak dengan memperhatikan kipas pada PSU. Nah, ternyata kipas nya menyala dan segera saya lakukan pengukuran tegangan  OUTPUT untuk memastikan tiap output mengeluarkan tegangan yang sesuai dengan data teknis PSU yaitu : +3.3V, +5v, +12v, -5V, dan -12V.

Langkah terakhir adalah mengimplementasikan Power Supply Unit ke CPU. Hasilnya adalah CPU menyala dan Komputer kembali dapat dipergunakan.

Kesimpulan : Dengan dana perbaikan kurang lebih Rp. 20.000,- apakah anda akan membeli Power Supply baru (harga berkisar Rp. 100.000,-) atau mencoba memperbaikinya sendiri? Jawaban bisa berbeda-beda untuk masing-masing orang. Selamat mencoba..

 

Export/Import sql dengan phpmyadmin

Setelah selesai dengan Projek WEB database yang  menggunakan MySQL yang terdapat di local komputer, tugas kita selanjutnya adalah memindahkan (upload) database tersebut ke Database MySQL yang ada di internet.

Cara memindahkan database tersebut dapat dilakukan dengan membuat file sql dump berupa file teks berekstensi .sql yang fasilitas nya terdapat pada phpmyadmin.

Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat sql dump,

1. Masuk ke browser dan ketikkan http://localhost/phpmyadmin/

2. Pilih database yang ingin dibuat sql dump nya.

3. Sehingga tampil seperti di bawah ini, dilanjutkan dengan klik export

4. Setelah anda klik go, tampilan akan menjadi seperti ini

5. Jangan lupa contreng Save as dan dilanjutkan dengan klik Go, kalau langkah anda sudah benar, maka menu windows download akan muncul seperti gambar dibawah ini.

6. Setelah anda klik ok, file ql dump akan ter download dan tersimpan di komputer anda, yang selanjutnya dapat anda pindahkan ke komputer lain atau hosting di internet.

Selamat mencoba…

Shoot Timer 24 sec

Beberapa waktu yang lalu saya dimintai seorang teman lama yang masih aktif dalam urusan per-Basket-an untuk membuat Shoot Timer 24 sec. Timer ini digunakan untuk membatasi/pengingat waktu serang sebuah Tim dalam permainan Basket. Setiap TIM diberikan waktu selama 24 detik untuk melakukan serangan dan harus menembakkan bolanya ke jaring lawan. Bila tidak, TIM tersebut akan mendapat  pelanggaran berupa “24 second violation” dan bola akan diberikan kepada TIM lawan.

Fitur Shoot Timer yang diminta adalah :

  1. Dapat melakukan hitungan mundur (countdown) dimulai dari 24 dan berhenti pada 00.
  2. Memiliki fasilitas stop/pause countdown apabila ada bola mati dan dapat melanjutkan countdown pada saat pertandingan dimulai kembali.
  3. Pada saat stop/pause, fasilitas penyesuaian angka seperti menambahkan dan mengurangi (up/down) juga harus disediakan. Karena mungkin saja ada kesalahan operator pada saat melakukan “pause” tidak tepat bersamaan  pada saat bola mati.
  4. Reset, apabila bola direbut oleh TIM lawan dan mulai menghitung mundur dari 24.

Ok, melihat dari permasalahan dan spesifikasi diatas, akhirnya dilakukan perancangan rangkaian. Keluarga ATMEL dalam hal ini AT89C51 dipilih sebagai microcontroller yang Nota bene otak utama rangkaian elektronika ini. Dasar pemilihan AT89C51 karena yah, waktu membelinya di Bandung kebanyakan, hehehe, jadi habisin dulu stok yang ada ya…

Untuk tampilan 7 segment-nya, terpaksa harus menyusun sejumlah LED dengan rapi agar terlihat dari tengah lapangan. Selain itu, 7 segment yang tersedia di pasaran masih belum cukup besar untuk terlihat dari tengah lapangan. LED yang disusun untuk 1 segment-nya berjumlah 20 pcs LED, untuk 7 segment  atau 1 digit diperlukan 20 x 7 = 140 pcs LED, sehingga  untuk  satu box timer diperlukan 2 x 140 = 280 pcs LED. Belum cukup juga, Timer diperlukan sebanyak 2 box yaitu untuk dipasang pada tiap-tiap Ring.Well, akhirnya diperlukan 2 x 280 = 560 pcs LED. Bisa dibayangin kan? Pegel juga tuh nyoldernya.

Setelah selesai perakitan, tahap pengetesan dan ternyata karena di disain dengan benar, maka tidak ada persoalan berarti yang ditemui, alias perangkat berjalan normal.

Selesai? Ternyata belum, akhirnya masalah ditemui pada saat box timer dan box control dihubungkan dengan kabel UTP yang  panjangnya (+- 36 meter). Tampilan digital mendadak berubah, tidak mengeluarkan angka Arabic, tetapi angka dari planet mana gitu..

Hmmm… Tebakan kesalahan merujuk kepada tidak sesuainya impedansi kabel UTP dengan impedansi data dan clock yang dikirimkan dari box control. Sedikit modifikasi dengan memparalel resistor/tahanan 100 ohm di output data dan clock pada rangkaian control dengan harapan dapat menyesuaikan impedansi rangkaiannya dengan kabel UTP.

It’s done… Akhirnya berhasil…

PEMROGRAMAN DALAM BAHASA C

Pendahuluan

Sebelum mengetahui lebih jauh pemrograman komputer dalam bahasa C ada baiknya kita mengenal dulu apa itu pemrograman dan untuk apa kita membuat program komputer.

Pemrograman adalah aktifitas yang dilakukan dalam membuat program komputer dengan menggunakan salah satu Bahasa Komputer yang ada. Dan kegunaan membuat program komputer adalah untuk mempermudah pekerjaan manusia yang biasanya melakukan perhitungan secara berkali-kali. Dengan kata lain, pengguna program dapat memanfaatkan program komputer tersebut untuk mempermudah pekerjaannya.

Untuk mempermudah dalam memahami pemrograman dalam Bahasa C, ada baiknya kita melihat beberapa contoh soal di bawah ini.

Contoh 1 :

Misalkan sebuah hotel meminta kita untuk membuat program Cash Register sederhana. Program ini dapat menghitung berapa yang harus dibayar oleh Tamu yang menginap layaknya mesin Cash Register. Parameter yang di Inputkan oleh kasir adalah berapa hari lamanya tamu menginap dikalikan dengan Tarif  Harga Kamar per Harinya.

Dari contoh di atas pertama kita harus definisikan masalah di atas. Yang akan di Input-kan oleh kasir adalah : 1. Lama menginap (hari), 2. Tarif Harga Kamar. Kemudian Jumlah yang harus dibayar oleh Tamu adalah hasil perkalian dari Lama Menginap dan Harga Kamar/hari. Selanjutnya program dalam bahasa c dapat kita tuliskan seperti di bawah ini :

#include <stdio.h>

void main()

{

int LM;

float HK, TOTAL;

printf(“Lama menginap ?”);

scanf(“%d”,&LM);

printf(“Harga Kamar per Hari ?”);

scanf(“%f”,&HK);

TOTAL=LM*HK;

Printf(“Yang harus dibayar tamu adalah : %f ”,TOTAL);

}

Untuk keterangan di atas, float dipilih sebagai type data untuk Variable TOTAL dan HK, sedangkan integer (int) dipilih sebagai type data untuk LM.  Mengapa TOTAL dan HK menggunakan float dan HK menggunakan int lihat aja dicatatan terdahulu ya… Oh iya, aturan penamaan Variable juga lihat dicatatan terdahulu.

Program di atas adalah program yang paling sederhana, karena Output didapat setelah program memproses dua variable Input yang dimasukkan oleh Kasir.

Kita tinggalkan contoh soal no 1 di atas, seandainya ada penambahan masalah seperti adanya diskon kepada Tamu apabila membayar dalam Jumlah tertentu. Untuk memperjelas permasalahan di atas, perhatikan contoh soal di bawah:

Contoh 2:

Misalkan pada Soal 1 ada peraturan dari Manajemen Hotel yang menyatakan bahwa setiap tamu yang menginap akan diberikan diskon sebesar 10 % apabila jumlah tagihannya melebihi Rp. 500.000,-

Analisis untuk soal no 2, bahwa Tamu akan mendapatkan diskon 10 % apabila Jumlah tagihannya melebihi Rp. 500.000,- dalam arti lain tamu tidak mendapatkan diskon atau membayar sejumlah nilai dari hasil perkalian antara Lama Menginap dan Tarif kamar/hari apabila tagihannya tidak mencapai Rp. 500.000,-.  Sehingga penyelesaian untuk soal 2 di atas adalah :

#include <stdio.h>

void main()

{

int LM;

float HK, TOTAL, BAYAR_AKHIR;

printf(“Lama Menginap ?”)

scanf(“%d”,&LM);

printf(“Harga Kamar per Hari ?”);

scanf(“%f”,&HK);

TOTAL=LM*HK;

if(TOTAL > 500000)

BAYAR_AKHIR=TOTAL-(TOTAL*0.1);

else

BAYAR_AKHIR=TOTAL;

Printf(“Yang harus dibayar tamu adalah : %f ”,BAYAR_AKHIR);

}

Contoh diatas mewakili penyelesaian untuk masalah pencabangan, sesuai dengan permasalahannya bahwa Hasil perkalian antara Lama Menginap dan Tarif  Kamar per hari selanjutnya akan diadakan pengujian apakah bernilai lebih besar dari Rp. 500.000,- atau tidak. Seandainya lebih besar dari Rp. 500.000,- maka akan diproses kembali untuk memperoleh nilai yang harus dibayar tamu setelah dikurangi 10% tetapi apabila tidak lebih besar dari Rp. 500.000,- maka program hanya menampilkan hasil perkalian antara Lama Menginap dan Tarif kamar per hari saja.

Selanjutnya, untuk percabangan dapat dibuat lebih rumit lagi atau bertingkat, misalnya pada contoh soal berikut:

contoh 3:

Kembali pada soal 1 diatas, sendainya pemberian diskon didasari oleh beberapa syarat seperti untuk Tagihan kecil atau sama dengan Rp. 500.000 tidak mendapatkan diskon sedangkan diatas Rp. 500.000,- dan lebih kecil sama dengan Rp. 1000.000,- mendapatkan diskon sebesar 10 %, apabila tagihan lebih besar dari Rp. 1000.000,- dan tidak lebih dari Rp. 1.500.000,- akan mendapatkan diskon sebesar 15 %, sedangkan lebih besar atau sama dengan Rp. 1.500.000,- akan mendapatkan diskon sebesar 25%.

Untuk range diskon diatas dapat disederhanakan dengan persamaan Matematika di bawah ini.

  • tagihan <= 500000, tidak ada diskon
  • 500000 < tagihan <= 1000000 dalam notasi logika pemrograman menjadi ((tagihan>500000)&&(tagihan<=100000)), mendapatkan diskon sebesar 10%.
  • 1000000 < tagihan < 1500000 dalam notasi logika pemrograman menjadi ((tagihan>1000000)&&(tagihan<1500000)), mendapatkan diskon sebesar 15 %.
  • tagihan >= 1500000 akan mendapatkan diskon sebesar 25%.

Penyelesaian untuk soal diatas adalah :

#include <stdio.h>

void main()

{

int LM;

float HK, TOTAL, BAYAR_AKHIR;

int LM;

float HK, TOTAL, BAYAR_AKHIR;

printf(“Lama Menginap ?”)

scanf(“%d”,&LM);

printf(“Harga Kamar per Hari ?”);

scanf(“%f”,&HK);

TOTAL=LM*HK;

if ((TOTAL > 500000) && (TOTAL<=100000))

BAYAR_AKHIR=TOTAL-(TOTAL*0.10);

else if

((TOTAL > 1000000) && (TOTAL < 1500000))

BAYAR_AKHIR=TOTAL-(TOTAL*0.15);

else if

(TOTAL >= 1500000)

BAYAR_AKHIR=TOTAL-(TOTAL*0.25);

else

BAYAR_AKHIR=TOTAL;

Printf(“Yang harus dibayar tamu adalah : %f ”,BAYAR_AKHIR);

}

Ganti Touch Screen SE M600i

Wah, cilaka… Untung tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Beberapa hari ini kemujuran sedang gak berpihak ama gua. Setelah kemaren gak tau duit 500 rb gua ilangnya kemana, eh tadi siang gua jatoh pula dari motor. Heeeh.. Lecet-lecet dikit lah di lutut dan siku, tapi parahnya HP SE M600i gue pecah touch screennya. Walah…

Touch Scree Pecah, gak bisa berfungsi tuh handphope.

Sorenya gua langsung ke Toko yang jual Spare Part HP di Mall, harganya lumayan 60 rb tambah 20 rb untuk antigoresnya, padahal 2 minggu yang lalu baru aja diganti tuh touch screenya yang rusak kena keringat..

Yah, langsung deh dibedah SE M600i-nya,.

buka cassing

Singkat cerita M600i-nya udah dibelah-belah. Di depan LCD ada lapisan touch screen yang bisa dipisahin. Nah, lapisan depan itu tuh yang mesti diganti. Lepaskan kabel flexible touch screen dari socketnya dan ganti dengan touch screen yang baru.

lapisan touch screen

Jadi deh, selanjutnya tinggal masangin kembali cassingnya, tenang aja, bautnya cuma ada 7 koq, jadi kecil kemungkinan ada sisa bautnya, hehehe….

Jadi deh M600i nya

Sampai jumpa di pengalaman bongkar pasang berikutnya..